Sabtu, 21 Januari 2017

Mengenali Awal Perjalanan Vespa PX Hingga Kehadiran New PX 150 2011

Sejak kelahirannya dulu motor Vespa diciptakan dalam beberapa model yang yang sangat beragam. Walaupun dari segi bentuk bodi terlihat sama tapi sebenarnya bila dibedah lebih detil maka akan terlihat perbedaan spesifikasinya. Nah, kali ini Vespaholic akan membahas salah satu jenis model skuter buatan kota Milan yang juga termasuk jenis Vespa yang sangat laku di pasaran. Model ini adalah Vespa PX Series yang saat ini hadir kembali dengan model terbarunya yaitu New PX 150.

Vespa PX pertama kali diproduksi pada tahun 1977 di kota Milan sebagai model garis baru (New Line) atau dalam bahasa Italy  yaitu Nouva Linea. Varian pertama Vespa ini dibuat dengan mesin 125 cc, kemudian ada juga model P 200 E yang telah menggunakan pengapian secara elektronik sesuai dengan kode huruf "E" pada nama serinya. Lalu pada tahun 1978 muncul pula seri dengan mesin 150 cc yang memakai kode produksi P 150 X dan pada tahun 1981 muncul pula seri PX 80.

Vespa New PX 150 2011

Sistem pengapian elektronik ini kemudian diterapkan juga pada model lain yang disebut Vespa PX 125 dan Vespa PX 150E, dan pada tahun 1982 Vespa P 200 E kemudian kemudian dikenal dengan nama PX 200E. Setahun kemudian Vespa seri Arcobaleno diperkenalkan sebagai model untuk dipasarkan di luar negara Italy sebagai seri Lusso, dengan inovasi teknologi baru berupa pemisahan tempat bahan bakar dan oli samping. Selain itu kampas rem depan juga dirubah posisinya menjadi lebih terpusat dengan kabel yang terpisah untuk memudahkan perawatan. Lalu kunci kontak juga dibuat menyatu dengan kunci leher stang. Beberapa penyesuaian kecil juga terlihat pada bagian tubuh seri Vespa ini, misalnya desain baru pada bagian hidung ataui grille yang merupakan rumah tinggal bagi klakson, ukuran box peralatan yang berada dibawah stang juga mengalami perubahan dengan ukuran yang lebih besar.

Pada tahun 1985 motor-motor bergaya sport dari pabrikan lain menggebrak pasar otomotif dunia, sehingga Vespa sedikit mengalami penurunan penjualan. Pada tahun 1992 bertepatan dengan ulang tahun Vespa yang ke-50 skuter Vespa ini ditawarkan dengan mesin T5 dan bodi dari model PX yang kemudian dipasarkan dengan nama PX 125 T5 classic. Di Indonesia sendiri memasuki tahun 90-an hadir model Vespa Exclusive sebagai pengembangan dari Vespa PX yang mempunyai sedikit perubahan pada bagian mesin dan bodinya. Misalnya yang jelas terlihat adalah bagian lampu sein dan tempat oli samping yang sudah terpisah. Lalu di tahun 1992 juga muncul Vespa Excel dengan bodi yang lebih besar dan teknologi starter elektrik untuk kemudahan pengendaranya.

Memasuki era milenium baru pada tahun 2003 hadir Vespa PX 200 Millenium yang memiliki daya maksimum sebesar 12 Bhp dengan kecepatan maksimal sebesar 95 km/jam dan sudah memenuhi standar uji emisi gas buang Euro 2. Sayangnya pada tahun 2007 Vespa PX harus berhenti produksi karena tidak memenuhi standar uji emisi gas buang Euro 3 dan penjualan terakhirnya diberi nama seri Ultima (seri terakhir) sebagai edisi terbatas yang memilikiwindshield dan rak bagasi depan berlapiskan krom serta velg krom dengan ban strip putih(white wall). 

Pada tahun 2011 Piaggio kembali memproduksi Vespa PX dengan nama New PX 150 yang diperkenalkan melaui pameran EICMA Show di kota Milan setahun sebelumnya. Mesin Seri PX terbaru ini masih menggunakan desain mesin 2-stroke dengan kapasitas 125 dan 150 cc dari seri sebelumnya, namun pada PX 150 terbaru ini mengalami penambahan sebuah analytic converter yang berfungsi agar gas buang yang dihasilkannya memenuhi standar Euro 3. Jok New PX 150 2011 dibuat menyatu untuk lebih memberikan kenyamanan kepada penumpangnya. Selain itu fitur starter elektrik juga turut memberikan kemudahan untuk menyalakan mesin Vespa PX terbaru ini. 

Ditengah ramainya kehadiran motor matik, Piaggio justru memepertahankan style-nya pada model Vespa New PX 150 ini, dengan ciri khas mesin 2 tak yang sangat responsif dan bodi PX yang klasik motor ini mampu menarik minat para penggemar fanatiknya. 

Lihat juga kumpulan gambar Vespa antik dan klasik lainnya yang akan membuat orang terkesima melihatnya, terima kasih semoga bermanfaat ;)

Sejarah Nama Vespa Kongo 


Sebenarnya ada beberapa nama panggilan yang beredar di masyarakat terhadap model vespa ini selain Kongo, diantaranya yaitu Vespa Telur karena memiliki tebeng samping yang bilat lonjong seperti telur, lalu ada juga sebutan Vespa Ndog Kentus yang artinya sama dengan telur.

Sebutan Kongo sendiri berasal dari tempat berjuangnya para anggota Tentara Nasional Indonesia yang saat itu tergabung dalam Kontingen Garuda (KONGA) dan mendapat tugas dari pemerintah RI pada saat itu melalui PBB sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian dari Indonesia di negara Kongo. Nah, model Vespa inilah yang diberikan kepada prajurit Pasukan Penjaga Perdamaian tersebut sebagai penghargaan pemerintah Indonesia atas jasa-jasa mereka. Sumber lain mengatakan bahwa selain motor Vespa ini ada juga bentuk penghargaan lain berupa uang dan beberapa peti jarum jahit. 

Vespa Kongo ini mulai dikenal di pasaran pada tahun 1963 yaitu eks para prajurit Kontingen Garuda 2 dan 3, namun belum ada sumber yang bisa dipastikan bahwa Kontingen Garuda 1 juga mendapatkan Vespa ini. Menurut salah satu sumber motor ini dibagikan berdasarkan kepangkatan dalam dunia militer, yaitu untuk yang prajurit yang memiliki pangkat lebih tinggi mendapatkan Vespa 150 cc berwarna hijau, sedangkan yang berpangkat lebih rendah mendapat Vespa 125 cc berwarna kuning dan biru.

Ciri Khas Vespa Kongo


Salah satu yang membuat unik Vespa Congo adalah pembuatannya yang tidak dilakukan di Italy sebagaimana model Vespa lainnya, melainkan di Jerman yang merupakan hasil produksi Vespa GmbH Augsburg yang berdiri pada tahun 1958. Vespa Kongo ini diproduksi dengan bahan baku dari plat baja yang lebih berkualitas serta memiliki kelengkapan yang lebih komplit dibanding model Vespa bulat lainnya yang umum beredar di Indonesia seperti model VBB1T atau VBB2T. Hal ini membuktikan bahwa motor scooter Vespa buatan Italy ini diterima dan mampu merambah dunia.

Model Vespa ini memiliki ciri khas pada bagian bodi-nya yang tidak terdapat pada Vespa lain yaitu:
  • Memiliki lambang burung Garuda yang terbuat dari plat kuningan pada bodi bagian depan sebelah kiri.
  • Di bagian setang sebelah kiri tepatnya di bagian kopling/perseneling terdapat sebuah tonjolan berbentuk oval.
  • Memiliki Sepatbor depan berbentuk bulat tanpa sambungan.
  • Menggunakan Ring Pelek berukuran 10 inchi di kedua rodanya.
  • Memiliki handlebar dengan speedometernya VDO berbentuk kotak agak besar yang berbeda dengan Vespa Tipe VNA/VNB.
  • Di bagian atas speedometer terdapat sebuah lampu kecil seperti lampu cabe.
  • Memiliki nomor mesin yang diawali kode VGLA1M atau VGLB1M
  • Pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) terdapat keterangan Ex-Brigade III 

Selain ciri-ciri tersebut untuk melengkapi identitas pemiliknya disematkan juga tanda nomor prajurit yang mendapatkan motor Vespa tersebut, terdapat di bagian setang (handlebar) sebelah kiri berbentuk oval dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Gambar Vespa Kongo


Saat ini seiring dengan berjalannya waktu maka kehadiran Vespa Kongo ini sangat sulit ditemukan dalam kondisi yang asli. Walaupun ada itu hanya dalam hitugan jari saja yang berada di tangan orang-orang yang peduli untuk mempertahankan eksistensinya. Selain dipengaruhi karena jumlahnya yang sangat terbatas sesuai dengan jumlah prajurit yang mendapatkannya, juga karena keadaan beberapa onderdilnya yang sudah mulai rusak dan tidak bisa diperbaiki, dan suku cadang penggantinya pun sudah tidak ada di pasaran. Kali ini kami akan coba sajikan beberapa gambar yang masih bisa menggambarkan ciri-ciri Vespa Kongo seperti yang telah disebutkan diatas, berikut gambar-gambarnya :

Sejarah Nama Vespa Kongo 


Sebenarnya ada beberapa nama panggilan yang beredar di masyarakat terhadap model vespa ini selain Kongo, diantaranya yaitu Vespa Telur karena memiliki tebeng samping yang bilat lonjong seperti telur, lalu ada juga sebutan Vespa Ndog Kentus yang artinya sama dengan telur.

Sebutan Kongo sendiri berasal dari tempat berjuangnya para anggota Tentara Nasional Indonesia yang saat itu tergabung dalam Kontingen Garuda (KONGA) dan mendapat tugas dari pemerintah RI pada saat itu melalui PBB sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian dari Indonesia di negara Kongo. Nah, model Vespa inilah yang diberikan kepada prajurit Pasukan Penjaga Perdamaian tersebut sebagai penghargaan pemerintah Indonesia atas jasa-jasa mereka. Sumber lain mengatakan bahwa selain motor Vespa ini ada juga bentuk penghargaan lain berupa uang dan beberapa peti jarum jahit. 

Vespa Kongo ini mulai dikenal di pasaran pada tahun 1963 yaitu eks para prajurit Kontingen Garuda 2 dan 3, namun belum ada sumber yang bisa dipastikan bahwa Kontingen Garuda 1 juga mendapatkan Vespa ini. Menurut salah satu sumber motor ini dibagikan berdasarkan kepangkatan dalam dunia militer, yaitu untuk yang prajurit yang memiliki pangkat lebih tinggi mendapatkan Vespa 150 cc berwarna hijau, sedangkan yang berpangkat lebih rendah mendapat Vespa 125 cc berwarna kuning dan biru.

Ciri Khas Vespa Kongo


Salah satu yang membuat unik Vespa Congo adalah pembuatannya yang tidak dilakukan di Italy sebagaimana model Vespa lainnya, melainkan di Jerman yang merupakan hasil produksi Vespa GmbH Augsburg yang berdiri pada tahun 1958. Vespa Kongo ini diproduksi dengan bahan baku dari plat baja yang lebih berkualitas serta memiliki kelengkapan yang lebih komplit dibanding model Vespa bulat lainnya yang umum beredar di Indonesia seperti model VBB1T atau VBB2T. Hal ini membuktikan bahwa motor scooter Vespa buatan Italy ini diterima dan mampu merambah dunia.

Model Vespa ini memiliki ciri khas pada bagian bodi-nya yang tidak terdapat pada Vespa lain yaitu:
  • Memiliki lambang burung Garuda yang terbuat dari plat kuningan pada bodi bagian depan sebelah kiri.
  • Di bagian setang sebelah kiri tepatnya di bagian kopling/perseneling terdapat sebuah tonjolan berbentuk oval.
  • Memiliki Sepatbor depan berbentuk bulat tanpa sambungan.
  • Menggunakan Ring Pelek berukuran 10 inchi di kedua rodanya.
  • Memiliki handlebar dengan speedometernya VDO berbentuk kotak agak besar yang berbeda dengan Vespa Tipe VNA/VNB.
  • Di bagian atas speedometer terdapat sebuah lampu kecil seperti lampu cabe.
  • Memiliki nomor mesin yang diawali kode VGLA1M atau VGLB1M
  • Pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) terdapat keterangan Ex-Brigade III 

Selain ciri-ciri tersebut untuk melengkapi identitas pemiliknya disematkan juga tanda nomor prajurit yang mendapatkan motor Vespa tersebut, terdapat di bagian setang (handlebar) sebelah kiri berbentuk oval dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Gambar Vespa Kongo


Saat ini seiring dengan berjalannya waktu maka kehadiran Vespa Kongo ini sangat sulit ditemukan dalam kondisi yang asli. Walaupun ada itu hanya dalam hitugan jari saja yang berada di tangan orang-orang yang peduli untuk mempertahankan eksistensinya. Selain dipengaruhi karena jumlahnya yang sangat terbatas sesuai dengan jumlah prajurit yang mendapatkannya, juga karena keadaan beberapa onderdilnya yang sudah mulai rusak dan tidak bisa diperbaiki, dan suku cadang penggantinya pun sudah tidak ada di pasaran. Kali ini kami akan coba sajikan beberapa gambar yang masih bisa menggambarkan ciri-ciri Vespa Kongo seperti yang telah disebutkan diatas, berikut gambar-gambarnya :
Gambar Orsinil Vespa Kongo Ex Pasukan Garuda IIIGambar Vespa Kongo Original

Cerita Unik dibalik Vespa Super 150 Tahun 1974 Milik Sang Mantan Pemilik

Kecintaan saya terhadap motor Vespa berawal dari kesukaan musik generasi tahun 70 dan 80-an yang sering saya dengar lewat suara tape dari kamar seorang kakak lelaki yang umurnya beda 13 tahunan dengan saya. Masa kecil saya yang berada di tahun 80 hingga 90-an juga sering dilalui bersama motor Vespa Super berwarna medium blue milik Bapak buatan tahun 1979. Dari jenis musik yang berkategori classic dan pengalaman masa kecil tersebut sejak memasuki usia remaja saya semakin menyukai hal-hal yang mempunyai nilai antik dan klasik. Termasuk salah satunya dalam bidang otomotif yang memang menjadi salah satu hobby yang saya gemari.


Ceritanya bermula ketika saya mulai bekerja di salah satu bank milik pemerintah yang cukup terkemuka di negeri ini pada tahun 2002. Hobi otomotif tersebut banyak berkembang dan tersalurkan karena saya sudah mempunyai penghasilan sendiri dan banyak bergaul dengan rekan-rekan kerja yang memiliki minat sama. Semenjak itu saya telah berganti-ganti memakai motor Vespa sebanyak 4 model hingga tahun 2015 ini. 

Vespa pertama yang saya beli adalah jenis Vespa P 150 X tahun 1984 yang saya dapatkan berdasarkan referensi dari sang kakak pertama di tahun 2004 dengan harga 4,5 juta rupiah. Setelah itu karena keperluan untuk uang muka rumah, PX tersebut terpaksa harus saya jual kembali, lalu kemudian pada tahun 2006 saya kembali membeli Vespa Exclusive tahun 1992, motor Vespa ini ternyata memiliki mesin yang bermasalah dan sering mogok, akhirnya dalam jangka waktu yang tidak lama saya lepas kembali walaupun dengan sedikit kerugian. Di tahun 2008 sya kembali terpikat dan merasa kangen mengedarai Vespa, secara kebetulan sang kakak yang nomor tiga menawarkan Vespa PS "banci" tahun 82. Skuter yang satu ini disbut banci karena tidak memiliki lampu sein seperti model Vespa PS lainnya. Motor ini mempunyai mesin yang masih sangat bagus, walaupun cat bodinya sudah lusuh namun masih tetap orsini. Keadaannya yang seperti itu membuat salah satu teman saya terus merayu saya untuk menjual kepadanya, akhirnya hati saya pun harus lela memindahtangankan si PS yang tadinya akan saya bangun kembali itu kepada teman tersebut.

Setelah kurang lebih 3 tahun memakai motor dari merek lain, rasanya kerinduan akan sensasi berkendara dengan Vespa terus berkobar di hati saya. Saat itu yang sudah berniat untuk memiliki kembali sebuah motor Vespa yang lebih tua atau yang tergolong Vespa Antik. Singkat cerita pada tahun 2010 saya ditugaskan untuk bekerja di salah satu kantor cabang pembantu yang baru dibuka pada tahun 2009 yaitu di daerah Singaparna sebagai ibukota Kabupaten Tasikmalaya yang baru memisahkan diri dengan Kota Tasikmalaya. Di kantor itulah kemudian saya mempunyai rekan kerja yang biasa mengatur parkir kendaraan nasabah yang datang ke bank tempat dimana saya bekerja tersebut.

Setelah berkenalan lebih akrab dan ngobrol mengenai keinginan saya untuk mencari motor Vespa antik tersebut, ternyata dia mempunyai informasi mengenai keberadaan skuter klasik Vespa yang saya maksud. Menurut informasi dari rekan kerja tersebut bahwa di kampungnya dia memiliki sorang tetangga yang mempunyai motor Vespa yang sudah lama tidak dipakai lagi karena kondisi usianya yang tidak memungkinkan lagi untuk mengendarai motor. Mendengan kabar tersebut saya semakin penasaran dan ingin cepat-cepat mengunjungi rumah pemilik Vespa tersebut, walaupun Mang Oyib sapaan akrab rekan kerja tersebut tidak mengetahui secara pasti model Vespa yang dimiliki oleh tetangganya tersebut.

Seperti kata peribahasa bagai cinta dipucuk maka ulam pun tiba, saya sangat bergembira dan langsung menyuruh Mang Oyib untuk menggali informasi yang lebih jelas mengenai jenis motor Vespa tetangganya itu. Sebelumnya saya sudah berangan-angan Vespa itu dari salah satu jenis Vespa Kongo atau seri VBB produksi awal tahun 60-an. Setelah mendapat berita yang lebih jelas bahwa Vespa tersebut memiliki lampu depan yang tidak bulat maka angan-angan saya untuk mendapatkan Vespa Klasik sedikit sirna, dan ternyata Vespa itu adalah Vespa Super Tahun 1974 berwarna Medium Blue. 

Menurut cerita Mang Oyib pemilik Vespa tersebut dulunya adalah seorang penilik atau pengawas Kepala Sekolah yang sudah pensiun puluhan tahun yang lalu. Dan saat itu Vespa tersebut sudah lama tersimpan di dalam salah satu kamar rumahnya tanpa pernah dihidupkan. Namun sebelumnya sang penilik tersebut katanya sangat apik dalam merawat motor Vespa kesayangannya itu. Hal tersebut memang terbukti dengan pajak tahunannya yang masih berlaku tanpa pernah telat dibayar. 

Setelah dipastikan motor tersebut memang mau dijual akhirnya saya bersama Mang Oyib pergi ke rumah Sang Penilik tersebut yang berlokasi cukup jauh di sebelah selatan alun-alun kota Singaparna. Begitu sampai di rumahnya Bapak Pensiunan Penilik tersebut memang terlihat sepi karena hanya tinggal berdua sama istrinya yang sudah lansia, begitu masuk ke rumahnya barulah saya percaya bahwa Vespa Super 74 itu teronggok di kamar depan yang tertutup oleh sebuah kain yang penuh debu dan sarang laba-laba. Kemudian setelah mengobrol dan sepakat akhirnya motor Vespa Super itu saya tebus dengan uang mahar sejumlah 3,5 juta Rupiah lengkap dengan BPKB dan STNK-nya.

Alhamdulillah skuter Vespa warisan Sang Penilik tersebut memang terbukti memiliki mesin yang masih tangguh walaupun dalam perjalanan pulang waktu itu motor tersebut langsung saya cek ke bengkel untuk memastikan bisa dikendarai secara layak dan aman. Samapi saat ini motor tersebut masih dalam keadaan standar dan selalu setia menemani kegiatan sehari-hari saya tanpa pernah mengalami kendala. Di dalam hati saya masih punya hasrat yang belum tersalurkan untuk si Vespa Penilik ini, yaitu mendandaninya agar kelihatan lebih segar dan klasik sehingga semakin banyak orang yang meliriknya.

Melalui tulisan ini ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Bpk. Ili Sumarli sebagai pemilik terdahulu Vespa Super Tahun 1074 ini dan kepada Mang Oyib yang berjasa dalam mempertemukan saya dengan Vespa ini sehingga berhasil menjadi penghuni di garasi rumah saya. Inilah beberapa penampakan skuter warisan Sang Penilik tersebut.

Hasil gambar untuk vespa super


Minggu, 15 Januari 2017

MACAM-MACAM JENIS "Vespa"





Jenis-jenis Vespa tahun 1943 - tahun 1985


MP5(moto piagio 5) paperino
diproduksi tahun 1943


MP6 Prototipe
diproduksi tahun 1945 (pas indonesia baru merdeka )




Vespa 98 I (seri pertama)
diproduksi tahun 1946,di juluki "motoleggera utilitaria vespa"

Vespa 98 II (seri kedua)
diproduksi tahun 1947,di juluki "motoleggera utilitaria vespa"

Vespa 125 Circuito
diproduksi tahun 1949

Vespa monthlery
diproduksi tahun 1950, dengan model yang lebih sporty dan aerodinamis dengan kecepatan max 136 km/jam , dari segi bentuk emang agak aneh dari sebelum nya

Vespa Siluro
diproduksi tahun 1951

Vespa 125 U
diproduksi tahun 1953, ternyata vespa juga mengeluarkan versi ekonomis, ini dia vespa nya dan untuk huruf " U " di belakang vespa 125 ini adalah "untility" dan di jual dengan harga 110.000 lira


Vespa 150 side-car 
diproduksi tahun 1955, vespa mulai mengeluar kan standar sport di tahun 1955 di lengkapi dengan sidecar

Vespa 150 Gs
diproduksi tahun 1956

Vespa 400
diproduksi tahun 1957, saat vespa mencapai puncak kejayaannya, Piaggio memutuskan untuk ikut memasuki sector kendaraan roda empat. Tujuannya, juga ingin menghasilkan kendaraan yang murah dan bisa digunakan secara luas

Vespa 125 (VNA2)
diproduksi tahun 1958

Vespa 150 GS VS5
diproduksi tahun 1959, ini adalah ekpresi terbaik dari vespa 150 Grand Sport yang legendaris, baik dari segi frame maupun mesinnya. 

Vespa 50
diproduksi tahun 1963, ini vespa paling diemari oleh anak muda. Mantab, mudah dikendalikan, eksklusif dan menawan dari sei estetisnya. Dan uniknya lagi vespa ini tanpa dokumen.

Prototype Vespa Militer
diproduksi tahun 1964

Vespa 90 Super Sprint
diproduksi tahun 1966

Vespa 125 Primavera
diproduksi tahun 1967

Vespa 180 Rally
diproduksi tahun 1968

Vespa P125X
diproduksi tahun 1978


Vespa 125 T5 Pole Position
diproduksi tahun 1985




Sumber : google.com


Cara Kerja Dan Memperbaiki Vespa

Hallo semuanya….
Kami ingin coba sharing tentang mesin vespa dan pnanggulangannya untuk kalian pecinta scooter….
Dasar kinerja dari pada mesin vespa,.. yaitu berbasis dua tak atau dua langkah… 
- Langkah Pertama adalah pembilasan serta percampurannya antara bahan bakar dan udara yang sebelumnya sudah di atur dari karburator…
- Langkah Kedua yaitu proses penekanan bahan bakar keruang bakar sehingga terjadilah ledakan dari percikan api busi dan bahan bakaryang berakibat adanya dorongan seher yang memutar poros engkol dan kopling gir transmisi. …
Contoh di bawah ini adalah perangkat Vespa Super….
KARBURATOR
Alat yang mengatur suplai bahan bakar ke ruang bakar, ini sebuah alat yang berkerja secara kinetik tanpa alat elektronik sipengendara hanya mengatur suplai udara melalui tuas gas yang ada distang/dikaki lalu perangkat lainnya dari karburator menyesuaikan dengan sendirinya….
PENGAPIAN
Terjadinya satu percikan api busi sebagai penyulut bahan bakar yang telah tercampur dan terbilas oleh kru-kas yang ada di dalam ruang bakar guna terjadinya ledakan yang menghasilkan dorongan seher….
Api yang ada di busi daihasilkan dari SPUL PLATINA yang berada di dalam magnet atau kipas, setrum dari spul di stabilkan KONDENSATOR(biasa disebut KONDENSOR) berukuran 2 farad lalu di sinyalkan (kaya hp aja yo pake sinyal bahasanya ckckckck) atau sistem pemulsaran olehPLATINA….
Setrum yang melalui proses di atas di perkuat atau perbesar oleh KOIL, proses ini berdampak percikan api di BUSI berkekuatan lebih dari 4000 voltase dengan titik ampere lemah….kalo kestrum lumayan bgt tu….
RUANG BAKAR
Ruang yang ada di dalam mesin vespa untuk menghasilkan tenaga berkapasitas 150 CC, di sini terjadi proses penyampuran antara bahan bakar berjenis bensin dengan udara (MIXTURISASI)…..
Setelah bahan bakar tercampur, di transperkan oleh SEHER yang tlah terdorong oleh proses sebelumnya melelui rongga ransfering yang ada pada BLOK SILINDER, lalu bahan bakar mengalami penekannan ke ruang vakum yang ada pada HEAD SILINDER….
Nah di sini lah terjadi ledakan hasil dari tekanan dan percikan api busi…
Sisa bahan bakar yang berjenis karbon dioksida dibuang ke udara lepas melalui lubang buang mengarah ke KNALPOTyang berfungsi memanfaatkan gas buang sebagai kompresi balik untuk menyempurnakan proses selanjutnya, dan knalpot ini berfungsi juga sebagai peredam suara ledakan….drot dot dot dot dot..
ROTASI ATAU PUTARAN MESIN
Tiga proses di atas menghasilkan rotasi atau perputaran mesin dan gir-gir yang ada di girbok melalui KOPLING, yang berpungsi sebagai otomatis penetral putaran gir sesuai dengan keinginan pengendara…
Dalam gir bok terdapati GEAR PRIMER atau (gigi borobudur). Rotasi dari gir tersebut berhubungan langsung dengan GEAR SEKUNDER (gigi seri / gigi roda). Sementara itu, transmisi dari kecepatan gigi 1 ke 4 diatur oleh CRASH GEAR (gigi silang)….. Pengaturan ini langsung di hubungkan ke stang motor. Keunikan mesin ini dalam mantransferkan tenaga yaitu tidak menggunakan sistem rantai (seperti pada motor jepang atau 4 tak lainnya)….
Perawatan pun lebih murah, mudah, dan yang terpenting adalah ketelitian + ke apikan kita menggunakan mesin vespa ini…dan tidak males broo…
MASALAH YANG SERING TERJADI SERTA PENYELESAIAN NYA
1. Karburator sering kotor atau spuyer tersendat
Ini berdampak langsung dengan laju vespa. Melaju tersendat- sendat atau malah sulit untuk dihhidupkan, kadang pula busi sering mati terlihat dari ujung busi isolatornya berwarna hitam kelam yang mengakibatkan hilangnya percikan api pada busi. Penyelesaiannya sebagai berikut:
- Bersihkan tangki bahan bakar dari kotoran dan karat bro….
- Periksa selang bensin dari kerak bahan bakar bro…
- Bersihkan karburator menggunakan kompresor angin perikasa kembali lubang- lubang spuyer jangan sampai ada kotoran yang tertinggal, ketelitian di tuntut dalam hal ini….dan tidak males brooo…
- Periksa ukuran lubang spuyer sudah pas atau belum, jangan sampai kebesaran atau kekecilan. Bila kebesaran bensin akan boros dan juga busi sering mati. Ukuran lubang spuyer berpatokan pada ukuran standar pabriknya bro…. Setingan atau penyetelan jarum ideal harus pas menurut pengalaman saya caranya dengan menyetel stasioner karbu pada stelan tertinggi, lalu putar jarum ideal menggunakan obeng kekanan stelah berhenti putaran jarum kendorkan kembali ke kiri perlahan-lahan sampai terdengar suara mesin di putaran ter tinggi atau standarnya 2-2,5 putaran obeng….
2. Pengapian
Pengpian juga akan berdampak langsung pada laju motor atau motor tidak bisa hidup, biasanya kendala pengapian berada pada stelan platina yang tidak benar….Bisa juga salah satu perangkat pengapian sperti Busi, Koil, Platina, Kondensor, Spul pengapian ada yang sudah tidak layak pakai atau mati….
Penyelasaiannya sebagai berikut:
- periksa warna ujung busi, bila berwarna hitam kelang busi tidak akan memercikanapi, solusinya stel ulang ukuran spuyer pilot jet dam main jet. Bila warna ujung busi merah bata maka pariksa ke bagian pengapian yang lainnya…
- Koil yang layak pakai apabila kita konsletkan ke massa, kira kira 8 mm masih terjadi loncatan api berwarna biru. Bila tida berwarana biru di sini percikan atau laoncatan api berwarna merah ini berarti stelan platina tidak benar atau koilnya yang memang sudah lemah, loncatan api dari koil dipengaruhi langsung oleh stelan platina…
- Penyetelan platina yang benar adalah berjarak kerenggangan antara konektor minus dan konektor plus nya kira-kira 0,5mm. Dengan menggunakan obeng min, perlu di ingat penyetelannya jangan di ketok (Kecuali mendadak), karna antara konektor tidak lurus atau bengkok yang mngekibatkan umur platina tersebut menjadi kurang tahan lama. Loncatan yang terjadi pada platina juga berkaitan dengan kondisi kondensator (kondensor)…
- Pemeriksaan kondensator amat lah mudah, apa bila terjadi lancatan api di platina ini di karenakan kondensator anda sudah tidak layak pakai. Ganti kondensor anda atau dengan cara mencangkok kondensor yang lama dengan kondensor baru. Dengan kata lain sistem kondensatornya di double dengan ukuran kapasitas kondensor yang sama 2 farad…
- cek spul pengapian anda masih layak pakai atau harus di ganti degngan yang baru. Tanda spul pengapian rusak biasanya kumparan spul lecet, gulungan spul kendor, atau spul putus….
Apabila semuanya stabil maka anda wajib memeriksa nap puur atau ketepatan pengapian, tapi sebelumnya lihat dulu kondisi spi magnet patah atau tidak, juga lihat kondisi rotor masih bagus atau sudah tidak rata.
Ukuran nap puur adalah 21 drajat sebelum titik mati poros atau kondisi pala seher di atas bro…
Motor Macet tidak Bisa DI Slah
Ini adalah suatu trable mesin yang lebih fatal biasanya hal ini terjadi di kerenakan lakher / BEARING, Stang Sekher , Ring Sekher patah, atau Sekher (PISTON) yang sudah rusak atau tidak layak pakai….
Bisa juga perangkat di gear bok ada yang patah….
Seperti, PER GIGI PRIMERrontok, PLAT KOPLING yang sudah tidak layak pakai atau bisa juga GIGI STATER ompong atau rontok….
Proses penyelesainnya harus turun mesin dan kita harus bongkar semua perangkat mesin agar lebih mudah pengecekannya. Apabila dalam pengecekan perangkat ternyata ada yang rusak, baiknya kita ganti dengan yang baru untuk menjaga hal-hal tidak di inginkan yang bisa saja nanti terjadi pada saat kita mengendarai vespa kita di jalan….biar touringnya lancar car…kl lancarkan qt bisa tikung kanan tikung kiri bro…
Vespa Getar / Tidak Nyaman di Kendarai
Kondisi ini adalah diluar dari pada mesin kecuali perangkat penunjang dan stabizer getaran atau karet sasis. tentu saja ini menyangkut kenyamannan kita dalam berkandara. Karna semua ini akan berdampak langsung dalam SAFETY REEDING dan secara otommatis keselamatan kita terancam bila hal ini di biarkan….
Panenggulangnganya sebagai berikut:
- Kondisi kelayakan ban dan pelek. Jika ban botak harus ganti kondisi pelek pun harus stabil jangan ada speleng….
- Kondisi as ayun masih layak pakai atau tidak, biasanya dalam kondisi ini pala babi depan akan goyang apa bilia as ayun rusak. Semua itu berdampak langsung pada sistem kendali kendaraan anda…
- Lassan bodi pada titik tumpu seperti, DEK MOTOR,TULANG BUAYA, LUBANG AS MESIN, TUMPUAN SOK BLAKANG, dll. Bila terjadi keropos pada bodi jangan biarkan hal itu berlarut lama, karna akan berakibat kerusakan bodi yang lebih fatal bahkan pernah terjadi vespa tiba tiba patah dan terbagi menjadi 2 alias tugel gel….
- Kondisi STABIZER GETARAN atau karet-karet mesin (karet sasis), shokbreker juga MOUNTING sok blakang. Bila terlihat sudah usang atau rusak harus cepat-cepat di ganti….
- SOKBREAKER, apa bila sok breker sudah lemah baik pernya atau sok, wajib untuk kita ganti dan jangan lupa kondisi mur rodabaik depan maupun belakang dalam kondisi kencang dan terkunci paku pengunci. Jangan sekali kali anda pertaruh kan nyawa hanya karena malas untuk memperbaikinya bro..
Menghindari Ban lepas
Yang ini biasanya lupa untuk kita cek, sebetulnya ini masalah spele bro cm ngcek udah dikancing belum as rodanya (biasanya pakai paku)…kalau as roda tidak dikancing paku pada as rodanya bisa-bisa roda bisa copot saat kita mengendarainya…bahaya broo..
Menghindari Borosnya Tromol Belakang
Ini juga biasanya kita lalai untuk mengeceknya…tinggal pake pake aja asal jalan…biasanya tromol belakang cepat aus gigi pada tromol belakang dikarenakan baud pada as roda kurang kenceng apa kendor (bisa kancing pakunya lepas apa emang kurang kenceng), dan pada muatan/beban dari vespa tersebut biasanya pada vespa yang telah dimodifikasi contohnya sespan, karena beban terlalu berat bisa mengakibatkan borosnya tromol belakang bro….
Wokeeee……………….minom dulu….amunisian dulu…..
Well akhirnya wassalam dulu tips dari kami…..smoga bermanfaat….kurang lebihnya, kami mohon maaf bro...Salam Satu Jiwa…..Bravo vespa mania indonesia jaya selalu 
SATU VESPA SEJUTA SAUDARA
d